Dimensi PR
Materi dan pembahasan peristiwa dari sudut pandang public relations.
News
Berbagai fakta dan informasi pilihan.
Opini
Tulisan yang merupakan pendapat pribadi dari pemilik blog.
Pernah Terjadi
Kumpulan cerita kisah nyata yang telah dialami pemilik blog.
Tahukah Kamu ?
Berbagai informasi dan fakta unik yang jarang diketahui.
Tips dan Trik
Berbagai pengetahuan menarik untuk mempermudah kehidupan Anda .
Lirik
Untaian kalimat indah dari sebuah lagu.
Selasa, 17 Oktober 2017
Senin, 16 Oktober 2017
Jumat, 01 September 2017
Berdoa untuk Menang, Dosakah ?
Sumber : gospelmag.com
Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri,sebab memang begitulah peraturannya.Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya.
Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya.Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa.
Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!". Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing."Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?" Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark.
Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.Anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya.Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua.Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian.
Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat.
Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. (Sumber)
Itu adalah cerita pendek berjudul Tak Menangis Saat Kalah. Aku membacanya saat kelas 12 SMA pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat itu, membaca buku merupakan ritual wajib. Kebetulan cerpen ini yang kami baca.
Tanpa disadari, cerpen tersebut mengandung nilai - nilai yang luar biasa. Ada nasehat di dalamnya (seperti cerpen lainnya). Tapi cerpen ini juga mengubah cara pandang. Cara pandangku saat berdoa kepada Tuhan. Cerpen ini mengatakan bahwa kita tidak boleh berdoa yang bisa menyakiti orang lain.
Aku tidak boleh berdoa "Ya Tuhan, jadikanlah dia jodohku'' karena masih ada lelaki lain yang mungkin merasa Tuhan tidak adil jika Tuhan mengabulkannya. Aku tidak boleh berdoa "Ya Tuhan, jadikanlah Liverpool juara Premier League tahun ini" karena itu tidak adil bagi fans Chelsesa, MU, Manchester City, dan Huddersfield Town yang juga memiliki doa yang sama.
Mungkin mirip seperti itu. Selama bertahun - tahun aku meng-ideologi-kan cerpen itu dalam setiap doaku. Tapi sekarang tidak. Aku sadar bahwa Tuhan Maha Penguasa. Bukankah dia berkata akan mengabulkan permintaan kita jika kita memintanya ? (Al - Mu'min : 60)
Lantas munculah kata - kata mutiara "Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi yang kita butuhkan." Jadi, kalau kita ingin sesuatu dan berdoa, Tuhan tidak akan mengabulkan ?
Aku kira kalau jawabannya iya, kita telah meragukan keagungan Tuhan. Jadi, apapun keinginanmu, usaha dan mintalah pada Tuhan. Dia sudah berjanji kok akan mengabulkannya.
Minggu, 30 April 2017
Mengenal Brigata Curva Sud
Brigata Curva Sud adalah salah satu
kelompok supporter klub sepakbola asal Daerah Istimewa Yogyakarta, PSS Sleman.
Jika PSS bermain kandang, BCS selalu ada di tribun selatan. BCS ini mengundang
perhatian saya sejak lima tahun yang lalu. Chant dan lagunya anti-mainstream,
selalu membuat mozaik (banyak orang menyebut koreografi), dan suara yang
lantang yang membuat saya tertarik. Semenjak itu saya selalu melihat videonya,
dan pada 24 Juli 2016 saya mencoba untuk bernyanyi bersama BCS di tribun
selatan Maguwoharjo International Stadium (MIS). Berdasarkan yang saya lihat
dan rasakan, BCS ini supporter terkeren di Indonesia. Mengapa ?
Sebagai supporter, BCS adalah
supporter yang berprinsip “No ticket, no game.” BCS berhasil
mengkampanyekan hal tersebut sehingga berhasil menghilangkan calo. Biasanya,
jika ingin menonton pertandingan sepakbola, saya selalu khawatir kehabisan
tiket dan harus membeli ke calo. Apalagi jika membeli tiket di hari H
pertandingan. Sangat riskan. Berbeda halnya dengan kekhawatiran, tidak ada calo
saat pertandingan PSS Sleman di MIS.
Membeli Tiket dan Memberantas Calo
![]() |
Logo Brigata Curva Sud (Sumber: bcsxpss.com) |
Untuk menonton sebuah pertandingan
sepakbola di stadion, kita harus membelli tiket terlebih dahulu. Hasil dari
penjualan tiket itu nantinya akan menjadi pemasukan untuk klub penyelenggara
pertandingan, biasanya tuan rumah.
“Mas, saya mau nonton PSS di tribun
kuning (selatan). Beli tiketnya di mana ya ?”
“Tiketnya biasanya dijual pas hari
H, Mas.”
“Wah apa gak keburu habis sama calo,
Mas?’
“Tenang Mas. Di sini nggak ada
calo.”
“Wah ko bisa gitu?”
“Iya soalnya kita nggak ada yang
beli ke calo dari dulu, jadi calonya hilang sendiri.”
Bahkan distribusi tiket tribun
selatan diserahkan sepenuhnya kepada BCS. Jadi, bagi siapapun yang ingin
membeli tiket tribun selatan, dia harus membelinya di Curva Sud Shop dan
cabang-cabangnya. Kepercayaan yang luar biasa.
Kreatif
BCS selalu menyanyikan lagu-lagu
yang jarang dinyanyikan supporter lain di Indonesia. Koreografi yang dibuat
selalu menjadi viral di dunia maya dan dunia nyata. Banyak supporter lain yang
respect terhadap BCS.
Always Original
BCS selalu membeli jersey yang
original. Berapapun harganya. Haram untuk membeli barang KW. Jersey hanya bisa
didapatkan di toko apparel resmi PSS Sleman, yaitu Sembada. Saya berpikir bahwa
akan banyak yang menjual jersey KW di sekitar MIS saat PSS berlaga. Ternyata
memang tidak ada. Haha. Hal tersebut juga berlaku untuk syal, dsb.
Militan
Militansi BCS sudah tidak diragukan
lagi, walaupun PSS bermain away (bermain tandang), BCS selalu mengawal tim
kebanggaannya. Bahkan BCS seringkali mengalahkan jumlah pendukung tim kandang
yang datang. BCS selalu lebih banyak dan berisik.
Mandiri Menghidupi
Kalimat di atas merupakan prinsip
yang dianut oleh BCS. BCS memiliki usaha untuk memenuhi berbagai keperluan.
Berjualan merchandise adalah usahanya. BCS memiliki fanshop yang diberi nama
Curva Sud Shop. Lokasinya terletak di Condong Catur, Sleman. Tapi CSS juga
memiliki cabang di lokasi lainnya, bahkan ada yang di Jakarta. CSS menjual
syal, polo shirt, t-shirt, sepatu, topi, gantungan kunci, dan sebagainya. Usaha
ini sangat sukses. Bahkan pada bulan Juli 2016, CSS memperoleh pendapatan kotor
sebesar 500 juta. Fantastis bukan ? Setengah milyar, betul.
Bernyanyi Tanpa Henti
Berdasarkan pengalaman saya, saat
PSS berlaga, BCS selalu berdiri dan bernyanyi tanpa henti. Bahkan lebih dari 90
menit. Dari sebelum kick off sampai selepas pertandingan mereka tetap berdiri,
kecuali jeda babak pertama. Mereka bernyanyi dengan lantang, dengan suara
perut.
Lirik yang Membuat Merinding dan
Tanpa Kalimat Ejekan
Bagi BCS, setiap lirik lagu/chant
yang mereka lantangkan adalah doa dan harapan. Jika kita sering mendengarkan
lagu-lagu supporter Indonesia, maka lagu-lagu itu tidak ada yang dinyanyikan
oleh BCS. Kecuali “Kuyakin kaubisa.” Tidak ada lirik yang menjelek-jelekan tim
atau supporter lain.
“***** mania… dibunuh saja”
“ ****** jan*** dibunuh saja”
“bantai ******* sekarang juga”
Haram sekali menyanyikan lagu yang
hanya membuat perpecahan supporter di Indonesia. Coba baca lirik di bawah ini.
Hilang lelahku saat kita bersama
Berikan terbaik untukmu di sana
Bersinarlah bagai bintang yang
berpijar di angkasa
Sebuah kehormatan mengawalmu
pahlawan
Untuk selalu berjuang mewujudkan
harapan
Hari ini tak mungkin kamu sendiri
Bernyanyi kukan bersama semangatmu
Lantang nyanyian kan selalu kau rasa
Kuingin kau menang
Merinding bukan ?
No Leader Just Together
Tidak ada struktur organisasi resmi
di dalam tubuh BCS. Semua anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Dan keputusan tertinggi berada di tangan forum. Tak jarang, saat keputusan akan
diambil, BCS mengadakan musyawarah.
Membantu Keuangan Klub
Dengan usaha yang dimiliki, BCS
turut serta memberikan dana kepada PSS. Nama website dan logo CSS pun tertera
dalam jersey PSS, papan iklan di stadion, dan website PSS. Ini luar biasa,
supporter menjadi sponsor klubnya.
Tim Media yang Kompeten
Biasanya BCS selalu mengunggah video
mereka saat bernyanyi mendukung Super Elang Jawa (julukan PSS). Di dalam video
itu terlihat sekali kualitas pengambilan gambar yang jauh dari kata amatir.
Class !
Lebih daari 5 tahun berdiri, BCS
telah mendapat pengakuan media internasional sebagai ultras terbaik di Asia.